Ngopi Syantik di Alinea 1.0

Assalamu'alaikum.

Setelah pulang kampung ke Kediri tahun kemarin, aku baru tau kalau ada yang berubah di Kediri. Yang paling mencolok adalah semakin menjamurnya kafe dan tempat kongkow kekinian di sini. Itulah yang menurutku membuat vibe kota Kediri jadi mirip-mirip sama Malang. 🤩

Tapi walaupun tempat kongkow udah banyak dan kece-kece, selama ini aku gak ada minat buat kongkow-kongkow di luar bareng temen. Mungkin gara-gara aku pulang kampungnya pas pandemi kali, ya 😅. Jadi aku takut kalau pulang-pulang bawa penyakit . Gak tega aku tuh sama ayah ibu di rumah. Mereka punya komorbid btw.

Tapi kemarin ujug-ujug adek bayi ngajakin aku ke Alinea 1.0, salah satu kafe baru di sini. Katanya pengen foto-foto. Omaigat 😱. Dasar anak muda.. masih pada suka cari foto-foto buat pamer di medsos ternyata 🙈. Tapi aku iyain aja, se. Toh cuma berdua sama adek bayi, gak rame-rame sama orang lain. Lebih aman kan kalau gini. Hehehe.😬

Untuk lebih amannya lagi, kami datang pagi-pagi. Benar aja, di pagi-pagi gini Alinea masih terbilang sepi. Aku salut, ternyata di sini protokol kesehatannya dijaga banget 😍. Di bagian depan pintu masuk udah ada alat pemindai suhu badan sekaligus dispenser hand sanitizer otomatis, jadi berasa higenis banget. 😆

roem-ngopi-syantik-di-alinea
Adek bayiku yang gemoynya tiada tara 😜. Btw ini si adek bayi niatnya pose cuek gitu, biar kelihatan garang. Tapi hasilnya malah kelihatan melas 🤣🤣🤣
Aku gak nyesel mau diajak adek ke sini. Soalnya di sini emang nyaman banget. Alinea ini bertema kafe industrial dan tempatnya tergolong luas. Dia dibagi-bagi ke beberapa area. Dan kami memilih berada di ruang 03. Di sini cuma ada empat meja kecil dengan jarak yang berjauhan. 

Ngomong-ngomong ada area terace juga yang tempatnya instagramable banget. Tapi sayangnya di sana agak rame orang. Maklum, orang-orang yang pada suka foto pada melipir ke sana 😅. Ada juga area semi outdoor. Tapi aku lebih memilih indoor sih. Soalnya di luar panas, cyin. 😜

roem-ngopi-syantik-di-alinea
Menu yang kami pesan
Untuk menu, adek bayi memilih choco cheese ice dan snack berupa onion ring. Sementara aku, tentu aja memilih kopi 😆. Yang menarik, kali ini aku memilih artisan kopi 🤭. Jadi aku ngobrol-ngobrol dulu sama Mas Barista nya buat memilih kopi mana yang kiranya cocok untuk lidahku.

Di menu artisan kopi ini aku bisa memilih salah satu jenis kopi. Pilihannya ada Magnolia Ethiopia, Rancabali Apricot, Gayo Apple Cider, Lintong Green Mango Lintong, gaes, bukan Lontong 🤣, dan Haruman Heritage. Selain itu ada pilihan filternya juga. Bisa pakai V60, kalita, atau aeropress. Tiap penggunaan filter bisa menghasilkan rasa yang berbeda. Katanya sih gituuuu. 🤪

Jujur, aku gak paham sama semua ini. Satu-satunya alat kopi yang pernah aku pakai cuma frenchpress doang. Itupun aku baru tau kalau namanya 'frenchpress' setelah baca salah satu postingannya Mbak Fanny 😂. Makanya untuk pemilihan kopi ini aku bener-bener minta saran sama Mas Barista nya. Dan alhamdulilah nya, si Mas Barista baik dan sabar ngeladenin aku yang banyak tanya. 🙈

Jadi aku minta Mas Barista buat merekomendasikanku kopi yang terasa lembut dan rasa masamnya rendah. Lalu Mas Barista bilang kalau kopi Ethiopia bakal paling cocok buat aku karena acidity nya paling rendah di antara semua pilihan kopi lainnya. Dan untuk filternya, doi bilang pakai filter V60 adalah pilihan terbaik untukku. Itu karena V60 bakal menghasilkan rasa kopi yang mild. Sedangkan aeropress sebaliknya, dia bakal bikin rasa kopinya lebih strong. Jadi yawes lah, aku manut-manut aja sama apa kata masnya sambil berharap-harap cemas moga-moga kopinya beneran cocok di lidahku. 😬

roem-ngopi-syantik-di-alinea
Kopi yang nampaknya mirip teh 😅
Pas kopinya datang, ternyata aku dapat sepasang kopi dan air putih. Masnya bilang kalau sebelum minum kopinya, aku sebaiknya minum air putihnya lebih dulu biar tasting notes nya lebih terasa. Eh iya, ini aku pesannya es kopi, rek. Bukan kopi panas. Maklum, cuacanya di sini aja udah panas. Muehehehe. 

Ini unik banget sih, biasanya aku minum kopi kan warnanya hitam pekat. Nah, ini warnanya bening kecoklatan. Mirip teh, tapi nyatanya kopi 🤪. Aromanya juga unik. Aku mencium bau bunga-bungaan dengan sentuhan bau fruity di sana 🌼. Baru kali ini sih aku cium kopi dengan aroma kayak gini. 😍

Rasanya pun gak kalah unik. Ngomong-ngomong, kopinya gak pakai gula sama sekali 🥺. Tujuannya supaya kita bisa bener-bener merasakan rasa kopinya. 

Sesuai kata Mas Barista, kopi ini rasanya enteng dan lembut banget. Saking enteng dan lembutnya, rasa pertama yang muncul setelah aku sruput adalah rasa tawar 🤣. Lalu setelah itu muncul rasa masam. Rasa masam di sini bukan tipe masam yang menyebalkan dan gak enak di lidah maupun di lambung, melainkan masam menyenangkan yang biasa ada di buah. Dan setelah aku terka-terka, sepertinya ini masam dari buah beri-berian deh. Tapi entahlah, bener atau nggak. 😅

Yang paling terakhir di ujungnya, baru muncul rasa pahit dari kopinya. Rasa pahit kopinya di sini terasa samar-samar gitu. Mungkin ini yang disebut-sebut mild sama Mas Barista. Dan sejauh ini aku suka sekali dengan rasa kopi ini. 😍

Saking fokusnya menikmati kopi ini, aku sampai gak sadar kalau adekku sudah menghabiskan choco cheese ice nya. Padahal sebelumnya aku udah punya niat terselubung buat minta, lho. Tapi kok habis duluan 😂. Kayaknya adekku udah berasa kalau mau aku mintain, deh 🙈. Jadi selama aku sibuk sendiri menikmati kopi, dia buru-buru habiskan minumannya. Biar jatahnya gak berkurang. Ah, dasar adek bayi. 😏

Ngomong-ngomong, aku harus bilang terima kasih nih sama si adek bayi. Kalau gak diajakin ke sini mungkin sampai sekarang aku belum cobain artisan kopi sama sekali. Dan sepertinya, rasa sukaku sama kopi jadi makin besar gara-gara cobain kopi ini 😍. Aku baru sadar kalau setiap kopi tuh unik. Masing-masing punya aroma dan rasa bawaan tersendiri.

Pastinya aku bakal coba menu artisan kopi lain dari Alinea ini ataupun kedai kopi lainnya. Kepo aku tuh, pengen menjelajahi macam-macam rasa kopi. 😆

roem-ngopi-syantik-di-alinea
roem-ngopi-syantik-di-alinea
roem-ngopi-syantik-di-alinea
roem-ngopi-syantik-di-alinea
roem-ngopi-syantik-di-alinea
Sekali-kali narsis. Mumpung ada filter jahat: tampang 'b' aja bisa jadi kelihatan cakep. Make up memang menolong penampilan, tapi filter jahat jauh lebih menolong lagi 🤪
☕☕☕☕

Kalian ada yang suka kopi juga? Rekomendasiin kopi enak menurut kalian dong. 🤭

Alinea 1.0
Jalan Pattimura no. 110 Kota Kediri

Wassalamu'alaikum.

Komentar

  1. Waktu baca paragraf tiga, beberapa detik aku masih ngira kalau yg dimaksud adek bayi itu beneran adek bayi, hahahahahha🤣 Ampun, kak Roem😆

    Kafe-kafe desain industrial lagi hype banget sekarang ya kak😍 aku juga suka kalau nongski2 di tempat yg kayak gitu, apalagi kalau sepi, beuuh tenang rasanya😁. Sayang di daerahku harga makanan dan minumannya suka melangit. Mungkin biaya sewanya juga mahal. Tapi aku lihat harga2 menu di atas kok tergolong murah ya😱 Apalagi kalau denger cerita kak Roem yg mana kopinya seunik dan seenak itu. Bisa-bisa sampe 50rb, sama kayak waktu aku masih di bandung:') Aku nggak ngerti sama kopi sih, huhu. Btw kalau di menu, kopi yg kak Roem minum itu namanya apa? Kok aku gak nemu ya? *penasaran*😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaupun dia udah remaja, tapi dia tetap adek bayiku, Kak Awl. Wkwkwk. 🤣🤣🤣

      Bisa jadi, Kak Awl. Kalau di Kediri sini memang harga makanan cenderung murah-murah. Mungkin gara-gara harga bahan mentah di sini murah, dan biaya tenaga kerja juga murah 🤭. Btw aku pesan kopi filter, Kak, 30ribuan. Nanti jenis kopinya mau yang apa dan pakai filter apa, bisa langsung ngobrol sama baristanya.😁

      Hapus
  2. Aku tuh yaa ga ngerti rasa kopi sbnrnya :D. Tiap kali ke kafe kopi, pasti pesennya kopi susu. Dan pake gula. Krn jujur aku belum nemuin nikmatnya ngopi pait itu apa Roem :D. Aku pernah baca kalo minta barista buat bikin kopinya manis, itu penghinaan sbnrnya hahahah. Ntah bener ATO ga.

    Tapi gimana dong, selera orang kan beda2. Lah aku ga suka rasa pahit kopi , makanya LBH suka kalo diksh gula :D.

    Tapi aku penasaran Ama rasa kopi yg katanya memang ada aroma buahnya Roem. Pengen tahu beneran berasa gitu ATO ga :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, Mbak Fan. Aku sebenarnya juga gak tau tentang macam-macam rasa kopi. Yang aku tau kopi ada yang pahitnya banget, ada yang sedang, ada yang nyaris gak berasa pahit, terus sama ada yang masam banget, sedikit masam, dan masamnya samar-samar. Udah gitu doang 🙈. Kalau ngopi juga biasanya aku pakai gula, Mbak. Kalau gak kopi susu ya kopi hitam. Tapi selalu pakai gula. Baru pertama ini aku minum kopi tanpa gula. Dan menurutku gak buruk juga 🤭. Soalnya rasa asli kopinya jadi lebih berasa.

      Aku baru denger malah, Mbak. Kalau minta gula ke barista bisa berarti penghinaan ke mereka 🤣. Padahal aslinya emang gak semua orang suka rasa pahitnya kopi tanpa gula 🤭. Seharusnya para barista menyadari itu. 😬

      Sekali-kali hayuk cobain, Mbak Fan. Pertama kali aku ngerasain kopi yang kayak gini tuh rasanya takjub banget. 😆

      Hapus
  3. wah, emang bnr sih, bkn hanya didaerah mbak aja kok, di daerahku jg sama mbak, makin byk tempat2 nongrong yg menawarkan view2 Instagramable gitu, jd selain bisa nongkrong brg tmn juga bisa foto2, bahkan gak sedikit yg menghadirkan beberapa musik band layaknya cafe, pdhl gak ngafe2 bgt sih.. harga menunya jg gak bikin bolong dompet kok, hehe... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mayan sebenarnya, Mas. Enak buat nongkrong. Tapi sayangnya lagi pandemi nih, jadi kurang asyik nongkrongnya. Tetep berasa dag dig dug der. 🙈

      Hapus
  4. Kopi memang enak bagi penikmatnya. Tapi saya mskhluk yanv punya perut tak mampu menerima kopi. Habis ngopi langsung pnas dalam. Sariawan. Kadang mencret. Selamat siang, ananda Roem. Terima kasih telah berbagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayang sekali ya, Bu. Tapi gakpapa, minuman enak selain kopi masih banyak. 😆

      Hapus
  5. Btw, itu yang foto terakhir, yang dibelakang pakai kerudung hitam siapa tuh, boleh dong kenalan.😆

    Kayaknya memang adeknya punya Indra keenam makanya tahu mbak Roem mau minta choco cheese ice jadi buru-buru dihabiskan.🤣

    Tempat nya enak buat foto foto ya mbak, harga minuman nya juga murah karena banyak terima endorse skincare.😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu sih aku, Mas Aguuuuuuuus. 😂😂😂

      Sepertinya gitu, mas. Udah tau ada gelagat aku mau minta minumannya dia. Makanya dia cepet-cepet habiskan deh. 🙈

      Alhamdulillah, di sini sih murah-murah, Mas. Kayaknya di Kediri gak ada barang mahal deh. Semua-muanya masih tergolong murah. 😁

      Hapus
    2. Oh itu mbak Roem ya, pangling soalnya lebih cakep, mungkin efek tanggal muda kali ya.😆

      Hapus
  6. Ya kopi sekarang ya gitu mbak, bagi saya (yang suka kopi tubruk ditambah gula) kopi kekinian ini rasanya gak masuk di lidah. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pokoknya semuanya tergantung selera ya, mas? 😄

      Hapus
  7. Tempat ngopi kayak gini sudah mudah ditemui yaa mbak roem. :D
    Tapi yang menarik, tiap daerah punya kebiasaan masing-masing ketika ngopi.

    Apa yang mbak roem lakukan itu keren. Ngobrol dengan barista itu sangat menyenangkan. Apalagi bisa bercerita ttg kopi yang cocok untuk diminum.

    Salam ngopi mbak roem :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam ngopi juga, mas Rivai. 😄

      Awal mulanya ngobrol sama baristanya sih gara-gara akunya bingung mau pilih kopi yang mana, mas. Jenis kopinya banyak, tapi aku gak tau mana yang kira-kira cocok buat lidah. Alhamdulillah baristanya baik dan informatif orangnya. Dan ya, cukup menyenangkan juga, mas. Kemungkinan bakal coba rasa biji kopi lain, walaupun belinya gak di kafe yang ini. 😆

      Hapus
  8. Penjelasan tentang kopinya detil banget, Kak Roem 😍 Aku jadi ikut ngebayangin tapi pusing sendiri sama istila-istilahnya karena nggak paham 🤣 Kak Roem kelihatan pecinta kopi banget lewat tulisan ini hahaha
    Iya yak, warna kopinya kok kayak warna teh 🤭 terus wanginya floral-floral gitu? Unik banget! Aku jadi penasaran 🥺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Li. Aku juga merasa kopinya unik banget, warnanya coklat bening kayak teh gitu. Maklum, kebiasaan kalau di rumah cuma minum kopi hitam instan. Kalau ada pecinta kopi tulen, aku pasti diketawain deh 😋. Soalnya kopi yang difilter kayaknya emang warnanya kayak gitu, Li. 🙈

      Hapus
  9. enaknya kalau ngafe dateng pagi-pagi gini mbak, sepi dan nggak rame, kalau aku mungkin naksir suatu tempat aku usahakan dateng pas jam awal cafenya buka, biar nggak terlalu rame orang juga
    tempatnya asik, minimalis gitu kesannya
    terus rate harganya juga 11-12 sama cafe cafe di jember
    kalau varian kopi murni aku sendiri nggak ada favorit, mungkin selama ini kalau pesan atau nanya ke baristanya, pengennya yang rasa kopinya nggak dark gitu, palingan ujungnya kopi yang campuran hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Tapi aku senangnya datang pagi-pagi gini kayaknya pas pandemi doang sih, Mbak. Kalau pandemi udah selesai, aku kayaknya lebih memilih ke kafe sore atau agak malaman sedikit biar suasananya dapet. 🙈

      Gakpapa, Mbak Ainun. Kopi campuran juga enak. Aku juga suka, juga pengen minum kopi campuran juga. Tapi lagi membatasi konsumsi gula nih, Mbak.. Demi berat badan turun.. 😭

      Hapus
  10. Mampir kesini dulu ah... nongkrong bentar mau ngopi syantik... hehe... :D

    BalasHapus
  11. Nampakya dimana mana kini sudah mulai menjamur kafe-kafe kekinian. Beberapa bulan lalu, aku berasama temanku ke kafe yg ada di Jakarta, aku cukup terbelalak dengan harga minuman 30rb satu gelas. Aku mulai berfikir uang segitu bisa aku pake buat makan dua hari dongg hahaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah, sekali-kali minum kopi 30ribuan gakpapa, Do. Kan gak tiap hari. Wkwkwk.🤣🤣🤣

      Hapus
  12. hahaha jadi tertampar deh, emang anak jaman sekarang sukanya foto terus gas upload sosmed XD, farah juga salah satunya XD, walaupun ga semua tempat sih tergantung partner nya 🤭, kalau partner nya kira kira bisa diajak kerjasama buat take foto ratusan kali ya foto 🤭, tapi kalau sama org tua agak segen 😄
    tapi serius cafenya cantik kak roem 😃
    oh ya adek kak roem juga cantik deh 🥰

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, bisa besar kepala nanti dia kalau baca ini, Far. Wkwkwk. 🤣

      Enak tuh, kalau ada temen yang fotoin, Far. Biasanya sih kalau aku, aku yang bagian tukang fotonya. 😭

      Hapus
  13. lhoo komenku kok ga ada ya, padhal udah nulis :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah muncul, Mbak. Maaf, lho. Kemarin libur ngeblog agak lama soalnya. 😭

      Hapus

Posting Komentar