2021 Reading Wrapped Up

hey_roem_2021_reading_wrapped_up_01
Assalamu'alaikum.

Wiiiiiii, tahun baru sudah dataaaaaang 🥳. Setiap kali tahun baru datang, hatiku ikut senang. Rasa-rasanya tahun baru juga membawa harapan baru 😆. Kalian juga merasa kayak gitu gak, rek?

Untuk mengawali tahun baru ini, aku mau flashback ke satu tahun sebelumnya. Bukan untuk meratapi nasib, tapi untuk membahas buku apa aja yang aku baca sepanjang 2021.

Iya, aku tau kalau aku telat 🥺. Temen-temen blogger udah pada bikin wrapped up gini sejak akhir Desember 2021, tapi aku baru buat di awal Januari 2022. Tapi daripada gak sama sekali kan, ya. Wkwkwk. 🤣

Ceritanya aku terinspirasi bikin reading wrapped up gini gara-gara baca blognya Lia, Mbak Jane, dan Mbak Tika. Karena kebetulan aku juga ikutan Goodreads Challenge 2021, jadi kayaknya gak ada salahnya ikutan buat wrapped up kayak gini juga. Hitung-hitung untuk mengapresiasi diri dan nambah-nambah postingan. Biar blogku gak kosong-kosong amat gitu. Ntar kalau kelihatan kosong, dikira Mas Agus aku ikutan kampanye ODOP, lagi. Bukan One Day One Post, melainkan One Decade One Post. 🤪

Di Goodreads Challenge 2021, aku hanya memasang target 10 buku aja. Maklum, aku orangnya suka males baca. Aku agak skeptis kalau aku bisa baca satu buku dalam satu bulan. Jadi 10 buku dalam setahun kira-kira lumayan masuk akal dan sepertinya aku bisa mencapai target itu walaupun harus sedikit ngeden untuk merealisasikannya. 😅

Terus hasil akhirnya? Alhamdulillah tercapai dong. Sungguh, ini keajaiban yang gak terbayangkan sebelumnya. Sekarang wajahku udah mirip kayak orang pintar belum, rek 👻? Eh, nganu. Maksudku ini orang pintar yang dari SD biasa dapat rangking satu di kelas, lho ya, bukan orang pintar yang bisa bantu orang lain supaya cepat jadi kaya. 😜

hey_roem_2021_reading_wrapped_up_02
hey_roem_2021_reading_wrapped_up_03

GENRE FAVORIT

Sepertinya dari list buku yang aku baca sepanjang 2021, buku dengan genre romance lah yang paling banyak aku baca. Soalnya yang genre nya romance, ceritanya ringan, sih. Aku kan susah kalau diajak mikir berat 🙈. Takutnya kalau dipaksa mikir yang rumit-rumit, kepalaku bisa meledak nanti. 🤯

BUKU FISIK ATAU DIGITAL?

Jujur, antara buku fisik atau buku digital, aku lebih suka buku fisik. Karena buku fisik tuh terkesan aesthetic dan aku juga suka bau buku. Tapi berhubung sekarang aku kehilangan indra penciuman, tentu aja aku gak bisa menciun bau buku. 🤣

Walaupun aku suka banget sama buku fisik, tapi faktanya aku hanya membeli dan membaca sedikit banget buku fisik di tahun 2021. Cuma 2, lho. Dikit banget, kan 😅. Sisanya aku baca dari buku digital. Ada yang dari iPusnas, iJak, dan Gramedia Digital. Alasanku memilih buku digital adalah karena praktis, gak ngabisin tempat, bisa dibaca kapan aja dan di mana aja, dan tentunya jauh lebih murah daripada buku fisik, bahkan ada yang gratisan juga. 🤑

TENTANG LUKA BATIN

Sebelumnya, aku memang memasukkan dua buku non-fiksi yang berjudul Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?  dari Pijar Psikologi dan Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa dari Kim Haenam dan Park Jongseok ke dalam TBR list ku. Itu aku lakukan karena aku sedikit kepo dengan isu luka batin ini.

Tapi ternyata, gak cuma dua buku non-fiksi itu aja buku tentang luka batin yang aku baca. Bahkan beberapa buku fiksi yang aku comot secara random dari perpustakaan online pun mengangkat isu yang serupa 😳. Katakanlah Finding Audrey nya Sophie Kinsella, Hush Little Baby nya Anggun Prameswari, Belenggu Ilse nya Ruwi Meita, Turtles All The Way Down nya John Green, dan Never Less Than A Lady nya Mary Jo Putney.

Apakah ini pertanda kalau aku punya luka batin yang sulit terobati?? Mudah-mudahan sih nggak. 😬

5 BUKU PALING BERKESAN

48 buku dalam setahun. Mungkin bagi para pecinta buku dan penikmat baca, jumlah segini mungkin biasa aja. Tapi mengingat aku punya minat baca yang gak tinggi-tinggi banget, jumlah buku yang aku baca di 2021 sungguh luar biasa sekali. Bener-bener gak disangka aku bisa baca buku sebanyak ini. 🙈

Ngomong-ngomong setiap buku yang aku baca memiliki kesan tersendiri di aku. Tapi kalau boleh memilih aku punya 5 buku yang menurutku paling berkesan di antara buku lain yang berkesan di hatiku.

Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya

Ini adalah buku yang mengangkat topik tentang agama Islam yang disajikan dengan jenaka. Tokoh utama dari buku ini bernama Cak Dlahom, seorang sufi dari Madura yang aneh, nyentrik, dan dicurigai mempunyai gangguan jiwa 😅. Membaca tentang tingkah Cak Dlahom aja udah bikin aku ngakak, apalagi ditambah munculnya Gus Mut yang bersikeras menjadi murid Cak Dlahom, bisa tambah ngakak lagi aku. 🤣

Yang bikin aku lebih suka dengan buku ini adalah melalui Cak Dlahom, buku ini bisa membuka mata kita tentang beberapa sudut pandang mengenai hal-hal islami yang mungkin belum pernah kita pikirkan sebelumnya.

Kalian boleh banget membaca buku ini. Tapi hati-hati. Jangan sampai kalian ketularan jadi penganut sekte Cak Dlahom 😅. Bisa bahaya. Nanti kalian dikira gila. 😳

Semua Ikan di Langit

Aku harus berterima kasih banyak ke Lia, karena aku pertama kali tau tentang buku ini gara-gara baca salah satu blogpost nya Lia. Dan buku ini indah sekali. 🥺

Saking indahnya, aku sampai gak berani bilang apa-apa tentang buku ini. Takutnya nanti malah spoiler. 🙈

The Hate U Give

Sekilas cerita dari The Hate U Give mirip sekali dengan kasus pembunuhan George Floyd yang terjadi tahun 2020 lalu. Tapi faktanya, buku ini bukan terinspirasi akan kejadian itu. Toh, buku ini diterbitkan pertama kali bahkan lebih dulu dari kasus yang menewaskan George Floyd itu. Tepatnya tahun 2017.

Kasus pembunuhan kulit hitam memang sering sekali terjadi. Dan mungkin ini pula lah yang membuat Angie Thomas mengangkat isu ini untuk dijadikan sebuah novel (bahkan novel ini sudah difilmkan juga).

Gara-gara baca buku ini, emosiku naik-turun 😤. Buku ini benar-benar terasa nyata. Rasanya seperti aku ada di sana sedang melihat perjuangan Starr untuk melawan semua ketakutannya dan melawan untuk berlaku diam atas meninggalnya Khalid, sahabat Starr yang juga berkulit hitam, yang dibunuh oleh seorang oknum polisi tanpa alasan. 😭

Belenggu Ilse

Karena kebanyakan baca rekomendasi buku dari temen-temen blogger, aku jadi kepo sama bukunya Ruwi Meita yang judulnya Rumah Lebah. Tapi karena bokek, aku menunda untuk beli bukunya dan mencoba cari di perpustakaan online.

Ternyata Rumah Lebah ini gak ada dong, di iPusnas, satu-satunya perpustakaan online yang aku pakai saat itu 🤣. Sebagai gantinya, aku menemukan buku Ruwi Meita lainnya di sana. Judulnya Belenggu Ilse.

Dan buku ini GILAAAAAAA. Keren banget, sumpah 🤩. Buat pecinta novel thriller, kalian harus cobain baca buku ini. Apalagi dia tersedia gratis tis tis tis tis di iPusnas. 🤪

Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa

Sebelum membaca buku ini, sebelumnya aku sudah membaca buku serupa yang sama-sama membahas tentang luka batin. Tapi menurutku buku ini lebih berkesan daripada buku yang aku baca sebelumnya.

Di beberapa babnya, buku ini diawali dengan cerita tentang kisah penulis maupun kisah dari pasiennya tentang luka batin yang mereka derita. Setelah itu, baru kemudian luka batin itu dibahas melalui sudut pandang psikologi. Lalu di bab yang lainnya, isinya tentang q&a dengan penulis tentang beberapa jenis luka batin.

Yang aku suka dari buku ini, penjelasannya entah kenapa terasa sangat dekat. Baca ini rasanya kayak ada kakak kita yang lagi curhat tentang masalah luka batinnya sendiri ataupun membahas luka batin yang diderita orang lain ke kita. Jadi rasanya lebih ngena gitu. Kita pun bisa memahami dan bersimpati pada apa yang dirasakan oleh mereka. Di beberapa bab bahkan aku sampai meneteskan air mata, lho. Entah ini karena hatiku yang terlalu lembut atau akunya aja yang terlalu cengeng. 😅

TARGET BACA 2022

Tahun 2021 benar-benar gak terduga. Awalnya aku hanya menarget 10 buku, ternyata aku bisa membaca lebih dari itu. Oleh karena itu di tahun 2022 aku ingin meningkatkan targetku. Yang tahun lalu hanya 10 buku, tahun ini meningkat menjadi.... jeng-jeng... 12 buku. 🤪

Iya, aku tau meningkatnya dikit banget. Tapi kayaknya jumlah inilah yang paling realistis dan bisa aku capai. 1 buku untuk 1 bulan. Mudah-mudahan bisa tercapai, deh. Malu-maluin kalau 1 buku dalam 1 bulan aja gak bisa tercapai. Lha wong jaman sekarang buat baca aja gampang banget. Gak perlu keluar duit, karena ada beberapa perpustakaan online yang menyediakan buku secara gratis. 😬

🌼🌼🌼🌼

Terus, bacaan favorit kalian sepanjang tahun 2021 apa nih? Ada yang samaan seperti aku nggak? 🤭

Wassalamu'alaikum. 

Komentar

  1. Selamat Mba Roem yang pencapaiannya luar biasa banget!👏👏👏 hampir 5 kali dari target loh Mba, buat yang ngaku gak suka-suka banget dengan baca ini pencapaian yang hebat!

    Btw, buku digital emang membantu banget ya Mba. Aku juga suka banget baca buku fisik cuma emang kondisi pasti lebih memaksa baca yang digital apalagi kalau ada versi digital terkadang aku lebih milih untuk beli atau sewa yang versi digital aja. Dan ini juga yang bikin jadi banyak banget bisa baca buku tahun ini.

    Bacaan kita beda nih Mba tapi memang beberapa yang Mba baca aku penasaran. Paling penasaran sih Belenggu Ilse karena banyak banget yang ngomongin, kayaknya sih bakal jadi TBR untuk 2022 nih.

    Semoga semangat bacanya tetap ada di tahun ini ya Mba!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak Tik. Buku digital memang menggoda. Apalagi harga sewanya juga terjangkau. Untuk buku fiksi yang biasanya cuma dibaca sekali seumur hidup kayaknya lebih worth kalau baca yang digital aja yah. Wkwkwk 🤣

      Hapus
  2. Mba kamu join di goodreads kan ya? Aku bingung itu kalo mau add temen di goodreada kok gagal Mulu Yaa 🤣. Padahal nama yg dimasukin udah bener, tapi ga kluar. Bingung aku.

    Membaca itu lama2 nagih banget kok. Aku bersyukur Krn dibiasain baca sejak udh bisa belajar ngomong Ama papa, dan disupport banget utk urusan buku. Ibaratnya, kalo minta mainan bakalan susah banget diksh, tapi kalo yg diminta buku, papa ga bakal pikir panjang. Saat itu juga lgs dibeliin 😁.

    Kalo tahun lalu target tercapai, pasti THN berikutnya bakal semangat bikin target LBH tinggi. Krn THN lalu targetku 54, yg tercapai malah 57, utk THN 2022 aku naikin jadi 60. Tapi berharap 60 ini bisa terlampaui juga :D. Sampai akhirnya nanti aku bisa baca 100 pertahun 😁.

    Aku akuin target membaca ini bisa gampang diachieve Krn aku udh resign sih. Yakin banget kalo msh kantoran ga bakal bisa 🤣🤣. udh telanjur capek mba sampe rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku sih cuma sukur follow follow aja, mbak fan. Kalau add yang langsung cari nama temen belum pernah. Wkwkwk 🤣

      Ini nih kendala ku sekarang, mbak. Udah ngantor, punya bayi pula. Jadi gak pernah baca blas. Tapi alhamdulillah, sangat menikmati ada di posisi yang sekarang.

      Hapus
  3. Halo Kak Roem, komentar perdanaku di blognya Kak Roem nih. Salam kenal ya kak, sebelumnya kita juga udah mutualan di goodreads 😁

    Bacaan Kak Roem terasa familiar, terutama pas baca Finding Audrey. Buku ini jadi salah satu novel favoritku beberapa tahun lalu kak, dan menjadi buku pertama yg membuatku aware dengan mental health issue.

    Untuk belenggu Ilse awalnya aku agak kecewa nih dengan ceritanya tapi pas dibaca kedua kali aku menyadari beberapa hal yg akhirnya menutupi kekecewaan itu. Sedikit greget dengan tokoh penjahatnya yg kurang di ulik sama penulisnya, tapi scr keseluruhan tetep sih gaya penceritaannya Mba Ruwi nyaman bgt👀

    Buku yg dibaca Kak Roem thn 2021 terkumpul banyak juga lho...👏🏻 . Anyway untuk buku favorit, aku sempat bikin rangkum bacaan 2021 lewat blog Haloreka, barangkali Kak Roem juga ingin baca hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga, Kak Reka. 😆

      Alhamdulillah, Kak. Tapi tahun 2022 dan 2023 kayaknya nyaris gak baca buku deh akunya. Wkwkwk. Sungguh penurunan kualitas diri 🙈

      Hapus
  4. Wow mbak Roem bisa baca sampai 48 buku, pasti habis minum obat nih.🤣

    Iya, aku juga lebih suka baca buku fisik, entah kenapa baca buku fisik itu sensasinya beda dengan ebook, tapi sayangnya buku fisik yang aku baca tahun 2021 cuma Diary Teacher Keder, bukan beli tapi dikasih sama kak Lia.😄

    Dari beberapa buku favorit yang sudah dibaca mbak Roem tahun 2021, aku pengin baca Merasa Pintar Bodoh saja Belum yang cerita tentang cak Dlahom dan Gus Mut. Soalnya suka baca mojok juga.

    Semoga tahun 2022 ini mbak Roem bisa baca 12 buku, menurutku sih bisa soalnya mbak Roem orangnya telaten. (Jangan lupa kasih pulsa 50k ya mbak.🤣)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mas. Habis minum obat puyeng, makanya waras. Wkwkwk 🤣

      Tos dulu dong, mas agus, aku juga suka baca mojok 🙌

      Hapus
  5. wah banyak juga mbak buku yang dibaca tahun 2021 kemarin
    aku dikit banget baca buku soalnya kebanyakan buku pelajaran sekolah sih hehhe
    ada si 1 buku bagus tentang tata kota tapi 600an halaman bahasa inggris
    baru kelar 3 bulanan wkwkkw

    yang Kupikir Segalanya Akan Beres Saat Aku Dewasa aku pengen baca
    relate banget sama kehidupan
    sama yang merasa pintar, bodoh saja tidak punya seperrtina seru
    suka banget sama buku sufisme gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kan memang mas ikrom guru, makanya lebih banyak baca buku pelajaran sekolah 🙈. Tapi hebat loh, mas ikrom bisa selesaikan buku berbahasa asing. Aku baca covernya buku berbahasa asing aja rasanya udah mau kabur. Minder soalnya. Takut gak ngerti artinya. 😣

      Hapus
  6. ewwwhh banyak juga ya mbak Roem, sampe 48 buku ya bacaannya di tahun 2021. Aku kalah jauh nichh :((

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini kayaknya cuma rekor, doooo. Gak bertahan untuk tahun selanjutnya. Wkwkwk

      Hapus
  7. Tumben nih sudah 3 tahun belum update lagi, apa lagi semedi biar lulus adsense nih.😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Andai bisa goal lulus adsense yah, mas 🤣🤣🤣

      Hapus
  8. Hey, Aku Roem!
    100% perempuan, jadi please jangan panggil aku 'mas' atau 'bapak'. Ngomong-ngomong, aku adalah satu-satunya manusia di balik blog ini.

    Memang ada yang manggil mas ya mbak.🤣

    BalasHapus
  9. Mba Roeeem... gila gilaaa target 10 tercapai hampir 5x lipat! Makan apa sih, mba? *prok prok prok*

    Aku jadi tertarik baca kelima buku favorit mba Roem di tahun 2021. Belum ada satupun yang pernah kubaca. Selain Belenggu Ilse, empat yang lainnya ada di iPusnas atau GD juga ga ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi cuma tahun 2021 aja nih aku rajin baca. Tahun-tahun selanjutnya wassalam. Wkwkwk.

      Ada, Kak. Kecuali yang "Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya". Kayaknya di ipusnas ataupun Gramdig belum ada. 🤔

      Hapus
  10. one decade one post hehehehe
    wottt sebanyak ini mahhh keyennn bin keren, sama kayak mba jane, lia, mba reka, mbak tika, setaun kalau ditotal banyak benerrr

    kayaknya taun 2022 ini aku kudu rajin, pleasee jangan malas nun, please hahahaha

    ini beneran ya tokohnya namanya cak Dlahom :D, kalau orang jawa bilang Dlahom kan hehehehe, tau nih pastinya mba roem

    BalasHapus
  11. Kak Roem, selamat atas pencapaiannya 🥳 48 buku itu buanyak taukkk!! Kak Roem keren 🥺👏🏻 aku yakin tahun ini akan bisa baca lebih dari target juga 🤭.

    Btw, buku Cak Dalhom itu bagus, lucu dan nyentil. Aku rasa teman-teman yang bisa relate akan cocok sama buku ini 👌🏻

    Aaaa, I'm glad to hear Kak Roem cocok dengan buku Semua Ikan di Langit 😍🥺😭. Jujurly, akutu sekarang ragu ingin merekomendasikan buku ini ke orang karena untuk sebagian orang, mereka merasa buku ini triggering dan bikin depresi 😂. Tapi akutu suka buku ini karena entah kenapa malah bikin refleksi diri dengan setiap ceritanyaaa. Kakak juga ngerasa hal yang sama nggak?

    Anyway, kayaknya Kak Roem suka buku yang emosional gitu yak? Wkwk soalnya aku lihat di Goodreads Kakak cocok dengan It Ends With Us, jadi aku berpikir demikian #sotoy. Kak Roem kepikiran untuk baca buku Colleen Hoover lainnya nggak?

    Oiyaaaaa, kalau mau baca Rumah Lebah nanti di Gramedia Digital aja, Kak Roem 😁. Kalau Kakak suka Belenggu Ilse, aku yakin bakal suka juga sama Rumah Lebah karena lebih seru!!

    BalasHapus
  12. Mas, kok lama banget ngga update blognya sih? 😁

    BalasHapus

Posting Komentar