Mie Djoedes: Djoearanya Pedes!

Assalamu'alaikum.

Dari kalian, siapa nih yang suka nostalgia? Mengenang indahnya masa-masa muda gitu 🤭. Masa-masa muda yang indah lho, ya, bukan mantan terindah. Hehehe. 🤣

Ngomong-ngomong masalah nostalgia, ada beberapa tempat yang setiap kali aku ke sana pasti membuat aku teringat kenangan masa lalu. Salah satunya yang dua minggu lalu aku datangi.

Tempat yang aku maksud ini namanya Mie Djoedes. Ini adalah kedai mie pedas yang udah punya banyak banget cabang di Kediri dan sekitarnya. Tapi yang paling istimewa untukku adalah Mie Djoedes yang cabang Panglima Polim.

Aku ingat dulu jaman kuliah sering banget ke sini bareng temen-temen untuk sekedar ngobrol, sambat, dan ghibahin temen lain maupun para dosen, baik yang seperti malaikat 😇 maupun yang killer 😈... emmm terutama Bu Kajur. Maaf ya, Bu. Tapi dulu memang banyak temen-temen yang stres karena ide-ide judul skripsinya banyak yang ditolak gara-gara kurang berbobot menurut pendapat Ibu 🙈. Walaupun begitu kami tetap mencintai Ibu. We lop yu pul, Bu Kajur 😘. Tanpa Ibu dunia perkuliahan kami berasa hampa. 😬

Intinya kami dulu sering ke sini karena harga menunya murah banget. Pada masa itu cuma Rp 8.000an, reeeek. Itu mahasiswa kere friendly banget. Iya, kan? 🤪

Selain itu, karena mie nya juga puedes buanget, jadi kami makan sambil meneteskan air mata. Sebenarnya fenomena ini diduga hanya kamuflase belaka. Bisa jadi beberapa di antara kami meneteskan air mata karena terlalu sumpek dengan skripsi yang gak di-acc-acc, tapi gengsi untuk mengakuinya, makanya ngakunya kepedesan. Eh, itu sih aku aja kayaknya. 🙈

🍜🍜🍜🍜

Mie Djoedes cabang Panglima Polim yang dulu dan sekarang udah beda. Kalau dulu Mie Djoedes ini tempatnya sempit dan cuma punya beberapa meja kecil yang bisa dihitung pakai jari tangan. Sementara sekarang dia sudah lebih luas, lebih nyaman, dan tentunya harganya juga naik. Tapi naiknya sedikit banget, kok. Cuma nambah sekitar seribu sampai tiga ribu rupiah dari harga pas jaman aku kuliah dulu. Masih aman buat kantong para mahasiswa bokek lah pokoknya. 😬

Seperti biasa, aku pesan mie dengan level 7, sementara adek pesan mie dengan level 3. Ngomong-ngomong, dulu level 7 aja udah puedes banget sampai bikin air mata dan ingus menetes. Nah, sekarang malah ketambahan satu level lagi di atasnya yang lebih pedes, yaitu level 8. Tapi aku tetap setia pada level 7 karena takut kepedesan. 🤯

Baca juga: Mie Mapan: Mie Terenak Se-Surabaya Raya & Sekitarnya

Gak cuma itu aja. Kami juga pesan snack berupa seporsi somay yang seluruhnya spesial hanya untuk adek bayi. Ngomong-ngomong, adek bayiku yang gemoy ini sedang lapar banget nampaknya. 🤪

Untuk rasanya masih cenderung sama dengan dulu. Mie nya masih dengan kekenyalan yang pas, gak alot, seret, maupun terlalu lembek. Bumbunya pun masih sama, berasa manis-manis gurih gitu. Sebenarnya aku bukan pecinta makanan yang rasanya cenderung manis, tapi uniknya aku suka sama mie ini. Menurutku Mie Djoedes adalah mie pedas dengan rasa paling cocok di mulutku di antara semua mie dari kedai mie pedas lain yang ada di Kediri.

Bedanya dengan jaman dulu cuma rasa pedasnya aja. Dulu pas makan Mie Djoedes dengan level 7, aku sudah sentrap-sentrup¹ saking pedasnya. Tapi yang ini nggak. Menurutku pedasnya biasa aja. Makan ini aku gak merasa kepedesan sama sekali.

Ini antara memang tingkat pedasnya dikurangi karena levelnya nambah jadi 8, atau gara-gara harga cabe yang naik gila-gilaan jadinya banyaknya cabe di seporsi mie nya dikurangi, atau (lagi) bisa jadi lidahku udah lebih kebal pedas karena terlalu banyak makan pedas setiap harinya 🤣. Yang pasti walaupun gak sepedas dulu, mie nya masih tetap enak menurut versiku yang adalah seorang picky eater ini. 😍

Kayaknya kedai ini masih bakal jadi favoritku, sih. Terutama ketika aku pengen makan pedas, mengenang masa lalu, atau pas lagi bokek tapi pengen makan di luar. 🤪

🎉🎉🎉🎉

Eh, bentar lagi tahun baru, nih. Rencananya kalian mau ngapain aja di tahun baru? 🥳

Mie Djoedes Kedai Panglima Polim

Jl. Panglima Polim No.29, Dandangan, Kec. Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Jawa Timur

@miedjoedes

Wassalamu'alaikum. 

¹Sentrap-sentrup: (jw) kondisi ketika ingus keluar-masuk hidung secara kontinu alias hidung meler. 😜